Malem Semuanya!! post baru nih!. Bagi jomblo jomblo yang minggu ini suram, mending tambah ilmu pengetahuan tentang "Zat Aditif, Adiktif, Dan Psikotropika".
Langsung Ajaa.. Cekidott!!!
Zat aditif
zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia.
Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
Macam-macam Zat Aditif
Zat Pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:
Anato (orange) a. Biru berlian (biru)
Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat)
Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah)
Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)
Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
Penyedap rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)
Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.
Zat pemanis buatan
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab
Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat
A.Pengertian zat adiktif

Zat adiktif
adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu. Biasanya si pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali mengonsumsi zat tersebut.
Jenis zat adiktif
Narkoika digolongkan mejadi golongan I, golongan II, dan golongan III. Zat psikotropika digolongkan menjadi psikotropika golongan I, golongan II, golongan III,, dan golongan IV.
Narkotika golongan I terdiri dari 26 macam, antara lain opium mentah, candu, kokain, ganja, THC, dan heroin. Narkotika golongan II terdiri dari 87 macam, contohnya morfin dan opium. Narkotika golongan III terdiri dari 14 macam, contohnya etil morfin dan kodein. Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26 macam, golongan II terdiri dari 14 macam, golongan III terdiri dari 9 macam, dan golongan IV terdiri dari 60 macam.
D. Psikotropika
Psikotropika adalah bahan atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol tetapi memiliki khasiat seperti narkotika dan alkohol. Contoh zat psikotropika antara lain afetamin dan ekstasi.
- Afetamin adalah zat adiktif yang tergolong stimula karena dapat mempercepat proses tubuh melalui sitem saraf pusat. Amfetamin sering disalahgunakan sebagai obat penurun berat badan dan doping bagi olahragawan. Pemakaian amfetamin dalam jangka panjang dapat menimbulkan ketergantungan.
- Ekstasi adalah salah satu zat yang mengandung amfetamin. Ekstasi dapat menimbulkan perasaan selalu segar, tidak mengantuk, dan tidak lekas lelah. Akan tetapi, ekstasi dapat menyebabkan pemakainya dapat mangalami dehidrasi. Hal ini karena biasanya pemakai ekstasi tidak merasa haus. Pemakaian ekstasi yang lama akan menimbulkan gangguan daya ingat dan kelambanan gerakan anggota tubuh.
Selamat Belajar!!!
8 komentar:
Kak aku kecanduan narkoba nih
Aku juga kak
mksh infn monn, pengalamannya?
aku juga ih..
mksihh iyemm infnya
Bermanfaat banget..
makasih ya min sangat bermanfaat
Kakk makasihh loh infonyaa
Posting Komentar